Minggu, 13 Juni 2021

AKSI NYATA MODUL 1.3 Visi Guru Penggerak

 Aksi nyata modul 1.3 Visi Guru Penggrak

Salam bahagia sobat gapura. Pada kesempatan ini saya akan berbagi sedikit terkait dengan aksi nyata modul 1.3 visi guru penggerak yang telah saya laksanakan di SMAN 1 Leuwimunding.

A. Latar Belakang

Berhasil atau tidaknya proses pembelajaran tidak serta merta ditentukan oleh seorang guru saja, melainkan pentingnya keterlibatan siswa. Sebaik apapun metode yang digunakan oleh guru, tetapi kalau guru kurang mampu memahami apa yang diinginkan siswa. Hal ini akan mengakibatkan dalam proses pembelajaran itu tidak akan berhasil sebagaimana tujuan yang akan dicapai. 

Oleh karena itu guru harus memahami terlebih dahulu metode belajar seperti apa yang diinginkan oleh siswa. Selanjutnya guru membuat kesepakatan belajar dengan siswa. Penentuan kesepakatan belajar ini harus benar-benar melibatkan siswa dan jangan didominasi oleh guru. Dengan adanya kesepakatan belajar ini maka akan tercipta pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna bagi siswa.

B. Tujuan

Adapun tujuan dari rancangan aksi nyata ini yaitu sebagai berikut.

1. Untuk meningkatkan keterlibatan siswa secara aktif dalam menentukan proses belajar di kelas.

2. Untuk mewujudkan pembelajaran yang menyenangkan dan berpihak pada murid.

3. Untuk mewujudkan visi murid merdeka dan merdeka belajar.

C. Deskripsi Aksi Nyata

Kegiatan aksi nyata ini saya awali dengan mengirimkan pesan kepada siswa melalui grup whatsap. Hal ini dilakukan untuk mengakomodir kegiatan pembelajaran seperti apa yang akan dilakukan pada pertemuan yang membahas materi aksara Sunda.Kemudian anak-anak menuliskan usulan mereka melalui google form. Setelah anak-anak menyampaikan usulan mereka pada google form, saya mulai merekap kegiatan-kegiatan yang diusulkan oleh siswa. Berdasarkan hasil rekapan diperoleh bahwa sebagian besar siswa menginginkan melaksanakan kegiatan bermain sambil belajar. 

Untuk memperjelas kegiatan bermain sambil belajar yang diinginkan siswa, penulis mencoba menawarkan kepada anak-anak kegiatan bermain sambil belajarnya dengan barang-barang bekas. Siswa setuju dengan apa yang saya sampaikan mengenai proses pembelajaran.  Selanjutnya saya menanyakan kembali kepada siswa kira-kira kegiatan seperti apa yang dilakukan dengan barang bekas tersebut. Siswa pun mulai mengajukan pendapatnya, ada yang ingin membuat kotak tisu bertuliskan aksara Sunda, ada yang ingin membuat pot, ada yang ingin mengolah kain perca, ada yang ingin membuat mainan mobil-mobilan, dan lain-lain. Setelah itu dilakukan barang-barang bekas yang sudah mereka buat, kemudian dituliskan aksara Sunda sesuai dengan keinginan mereka. Aksara Sunda tersebut bebas bertuliskan apa saja, boleh nama sendiri, semua saya serahkan sesuai dengan keinginan siswa. Kesepakatan akhirnya dibuat dan disepakati bersama bahwa kegiatan yang akan dilakukan yaitu membuat sebuah produk memanfaatkan barang bekas dengan bertuliskan aksara Sunda. 

Setelah bentuk kegiatannya pasti, hal selanjutnya yang perlu disepakati yaitu terkait pelaksanaan kegiatannya, apakah secara individu atau kelompok? Bentuk pengumpulan hasil kegiatannya, apakah lewat foto, video, atau dikumpulkan langsung ke sekolah produknya? Waktu pelaksanaan kegiatannya, apakah 2 hari, 5 hari, 1 minggu atau 2 mingu? 

Melalui diskusi yang cukup alot di grup whatsapp dengan para siswa, siswa dan guru pun akhirnya menghasilkan sebuah kesepakatan yang telah disetujui bersama. Berikut bunyi kesepakatannya. 

Pertama, Kegiatan yang dilakukan yaitu membuat sebuah produk memanfaatkan barang bekas yang bertuliskan aksara Sunda. Kedua, Kegiatan dapat dilakukan secara individu atau kelompok dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Ketiga, Bukti pelaksanaan kegiatan dikumpulkan dalam bentuk dokumentasi foto. Keempat, Kegiatan dilaksanakan selama 1 minggu dan dikumpulkan Kamis, 16 Mei 2021. 

Selanjutnya kesepakatan kelas tersebut dibuat dalam bentuk poster dan ditandatangani oleh siswa serta guru. Poster dibagikan kepada siswa melalui grup whatsapp untuk disimpan oleh siswa di hp nya masing-masing. 

Selama proses penyusunan kesepakatan kelas, guru selalu meminta siswa untuk menyampaikan ide-ide/gagasan mereka, selanjutnya barulah guru bersama-sama siswa menyimpulkan hasil diskusinya dan menyepakati secara bersama-sama. Setelah kesepakatan kelas ini selesai dibuat guru menanyakan kembali kepada siswa, apakah siswa siap melaksanakan kesepakatan ini dengan penuh tanggung jawab? Respon mereka sangat antusias, semua siswa menyatakan siap untuk melaksanakan hasil kesepakatan tersebut. Ada beberapa siswa juga yang menyampaikan bahwa siap dikenakan hukuman jika tidak melaksanakan kesepakatan yang telah dibuat. Namun, guru kembali mengingatkan bahwa dalam pelaksanaan kesepakatan bukanlah hukuman yang menjadi fokus utamanya melainkan rasa tanggung jawab siswa terhadap kesepakatan yang telah dibuat dan komitmen siswa untuk melaksanakannya. 

D. Hasil Aksi Nyata

Adapun hasil yang diperoleh melalui pelaksanaan aksi nyata ini yaitu sebagai berikut.

Guru dan siswa berhasil membuat sebuah kesepakatan terkait dengan kegiatan belajar yang akan dilaksanakan. Adapun kegiatan yang dilaksanakan yaitu belajar membuat sebuah produk yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari dengan memanfaatkan barang bekas yang ada di sekitar lingkungan siswa yang bertuliskan aksara Sunda.

Guru menyadari bahwa untuk menghadirkan sebuah pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna bagi siswa tidak hanya ditentukan oleh metode yang diterapkan oleh guru tersebut, melainkan perlu peran aktif siswa dalam menentukan cara belajar seperti apa yang mereka inginkan.

Tingkat keaktifan siswa menjadi meningkat. Siswa lebih berani mengeluarkan pendapatnya, berani mengeluarkan ide/gagasannya untuk mewujudkan pembelajaran yang menyenangkan.

Siswa dapat menghasilkan sebuah produk yang dapat mereka manfaatkan dalam kehidupan sehari-harinya seperti tempat alat tulis, hiasan kamar, bingkai foto. celengan, ikat rambut, dan lain-lain yang bertuliskan aksara Sunda.

Berikut kesepakatan belajar yang dihasilkan melalui pengisian form pada google form dan juga diskusi melalui whatsapp grup. Kesepakatan belajar ini sudah dibagikan kepada seluruh siswa dan di simpan di hp masing-masing untuk dapat diingat dan dilaksanakan.

E. Refleksi Aksi Nyata

Pelaksanaan aksi nyata ini dapat meningkatkan kesadaran guru dalam hal mewujudkan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa. Pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna bagi siswa tidak dapat hanya ditentukan oleh faktor gurunya saja, melainkan diperlukan keterlibatan siswa di dalam menentukan cara atau metode belajar seperti apa yang mereka kehendaki. Guru dan siswa wajib membuat sebuah kesepakatan belajar sebelum pelaksanaan pembelajaran dimulai dengan tujuan agar siswa dapat memahami materi pelajaran dengan baik sesuai dengan gaya belajar masing-masing siswa. Selain itu, dengan adanya kesepakatan belajar ini siswa pun akan nyaman dalam mengikuti proses pembelajaran.

Adapun kendala yang dialami selama pelaksanaan aksi nyata yaitu masih adanya beberapa orang siswa yang belum mau aktif berdiskusi saat pembuatan kesepakatan belajar. Selain itu masih ada beberapa orang siswa juga yang belum melaksanakan kesepakatan kelas dengan baik, mulai dari tidak membuat produk seperti yang sudah disepakati dan juga mengumpulkan hasil kegiatannya melewati batas waktu yang telah disepakati.

F. Rencana Perbaikan di Masa Mendatang

Hal-hal yang sudah baik yang telah saya lakukan selama pelaksanaan aksi nyata ini akan terus dilakukan secara berkelanjutan dan konsisten. Untuk mengawali kegiatan pembelajaran pada semester ganjil tahun pelajaran 2021/2022 nanti, saya akan membuat kesepakatan belajar bersama dengan siswa dan terus melakukan evaluasi secara berkala terhadap kesepakatan belajar yang telah dibuat agar kesepakatan belajar tersebut dapat dijalankan dengan baik dan tidak ada lagi siswa yang melanggar kesepakatan yang telah dibuat tersebut..

Demikianlah hasil aksi nyata pada modul 1.3 visi guru penggerak yang dapat sayabuat. Semoga bermanfaat. Salam semangat dan bahagia.

1.3.a.9. Koneksi Antar Materi Modul Visi Guru Penggerak

Sobat gapura, teriring salam bahagia untuk pembaca yang budiman. Pada kesempatan ini saya akan berbagi terkait koneksi antar materi modul 1.3 visi guru penggerak.

Sebuah Rancangan Tindakan yang akan dilakukan untuk Aksi Nyata pada modul 1.3 Visi Guru Penggerak

Judul : Membuat Kesepakatan Belajar
Nama : RUSDIANA CGP. Angkatan 2 Kabupaten Majalengka

A. Latar Belakang

Berhasilnya sebuah proses pembelajaran di sekolah sangat ditentukan oleh peran guru secara optimal. Tetapi hal ini perlu didukung oleh siswa sebagai subjek pembelajaran. Peran utama siswa sebagai pembelajar menjadi tumpuan untuk berjalannya proses pembelajaran dengan baik dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Betapapun bagus dan baiknya metode yang digunakan oleh guru, tapi kalau seorang gurutidak mampu memahami apa yang diinginkan muridnya dalam proses pembelajaran, tentunya metode pembelajaran itu tidak akan berhasil dan sempurna.

Langkah yang harus diperhatikan oleh seorang guru adalah:

  1. Guru harus memahami terlebih dahulu metode belajar seperti apa yang diinginkan oleh siswa. 
  2. Guru membuat kesepakatan belajar dengan siswa. Penentuan kesepakatan belajar ini harus benar-benar melibatkan siswa dan jangan didominasi oleh guru. Dengan adanya kesepakatan belajar ini maka akan tercipta pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna bagi siswa.

B. Tujuan

Beberapa tujuan dari rancangan aksi nyata ini yaitu:

  1. Untuk meningkatkan keterlibatan siswa secara aktif dalam menentukan proses belajar di kelas.
  2. Untuk mewujudkan pembelajaran yang menyenangkan dan berpihak pada murid.
  3. Untuk mewujudkan visi murid merdeka dan merdeka belajar.

C. Acuan

Acuan ataupun tolok ukur keberhasilan dari aksi nyata yang dilaksanakan adalah :

  1. Siswa terlibat secara aktif dan melahirkan kesepakatan belajar.
  2. Terwujudnya pembelajaran yang menyenangkan dan berpihak pada murid.
  3. Terwujudnya visi murid merdeka dan merdeka belajar.

Adapun langkah-langkah tindakan yang akan saya lakukan untuk mewujudkan aksi nyata ini adalah sebagai berikut :

  1. Menyebar kuesioner terkait cara belajar seperti apa yang diinginkan oleh murid.
  2. Melakukan pertemuan secara virtual dengan siswa untuk membahas hasil pengisian kuesioner.
  3. Menetapkan kesepakatan belajar bersama dengan siswa.
  4. Memajang kesepakatan belajar di dinding kelas.
  5. Menugaskan siswa untuk mencatat kesepakatan belajar yang telah disepakati untuk selalu diingat.
  6. Membuat dokumentasi.

D. Penyusunan Laporan.

Dukungan yang Dibutuhkan

Untuk melancarkan pelaksanaan rancangan tindakan untuk aksi nyata yang telah dsusun tentunya diperlukan dukungan dari berbagai pihak. Adapun dukungan yang penulis perlukan yaitu; dukungan dan izin kepala sekolah, keterlibatan siswa, dan juga dukungan dari orang tua siswa.

Demikianlah koneksi antar materi modul 1.3 visi guru penggerak yang dapat admin bagikan. Semoga bermanfaat. Semangat dan bahagia.

Salam sobat gapura!


Rabu, 09 Juni 2021

1.3.a.7.1 Demonstrasi Kontekstual-Menerapkan Inkuiri Apresiatif

Demonstrasi Kontekstual-Menerapkan Inkuiri Apresiatif 

Calon Guru Penggerak Angkatan 2 Kabupaten Majalengka

Rusdiana, S.Pd

Mengelola perubahan positif di sekolah membutuhkan sebuah manajemen perubahan. Salah satu metode untuk melakukan perubahan tersebut yakni inkuiri apresiatif BAGJA. Inkuiri apresiatif BAGJA yaitu pendekatan kolaboratif dalam melakukan perubahan yang berbasis kekuatan. inkuiri apresiatif mengutamakan psikologi positif dan pendidikan positif, di mana setiap murid memiliki inti positif yang dapat memberikan kontribusi pada keberhasilan sebuah organisasi/sekolah dalam melakukan perencanaan perubahan, dengan menerapkan tahapan inkuiri apresiatif (IA) yang disebut BAGJA (Buat pertanyaan, Ambil pembelajaran, Gali mimpi, Jabarkan rencana, Atur eksekusi).

Metode Inkuiri Apresiatif dapat dilakukan dengan melalui 5 tahapan yaitu :

1. B (Buat Pertanyaan)

2. A (Ambil Pelajaran)

3. G (Gali Mimpi)

4. J (Jabarkan Rencana)

5. A ( Atur Eksekusi)

Itulah tahapan dalam metode inkuiri apresiatif yang harus dilakukan oleh seorang guru untuk mencapai visi organisasi.

Langkah penerapan model yang pertama adalah membuat pertanyaan sesuai dengan apa yang akan kita prakarsai untuk mencapai perubahan ke arah yang lebih baik. Prakarsa perubahan yang saya lakukan adalah mengubah arah didikan dengan lebih adil dan berpihak kepada murid, meningkatkan keaktifan murid dalam pembelajaran bahasa Sunda.

Materi Narjamahkeun




Hidep remen lalajo pilem asing di bioskop atawa dina tv? Bari lalajo urang ge sok maca tarjamahan dialog-dialog aktor atawa artisna dina basa Indonesia. Teks tarjamahan dina pilem disebut subtitle. Dina widang sastra Sunda, geus aya karya sastra asing nu ditarjamahkeun kana basa Sunda. Kayaning, aya puisi/sajak, carita pondok (carpon), jeung novel, kitu deui sabalikna.
Pancen hidep, pek paluruh boh tina internet atawa di perpustakaan, karya sastra Sunda hasil tarjamahan tina basa Indonesia atawa basa asing.
1. Judul ................
2. Judul dina basa asal .................
3. Pangarang asal .............
4. Nu narjamahkeun ............
5. Penerbit ..............
6. Taun ..................
7. Ringkesan carita ............

Maca Teks Tarjamahan
Ieu di handap aya teks Pembukaan UUD 1945 dina basa Indonesia jeung hasil tarjamahanana dina basa Sunda. Pek ku hidep baca sing gemet tur lenyepan naon bedana!

Tarjamahan dadaran

Senin, 07 Juni 2021

Pangwilujeng

Wilujeng sumping di blog catatan guru bahasa Sunda. Ieu blog mangrupa salah sahiji blog nu medar ngeunaaan hal nu aya patalina jeung media pangjaran basa Sunda di tingkat SMA, SMK, MAN sadarajat.